Rabu, 16 Mei 2012

Mencegah Panik

hmmm....panik??? kata-kata yang tak asing lagi ditelinga kita. Panik emang nggak pandang bulu bisa menyerang siapa saja ciehhh...ileeehhh......
Jujur aja akku termasuk anak yang mudah panik jika terjadi sesuatu, apalagi itu menyangkut tugas sekolah yang buru-buru dikumpulin tp belum selese, ato pas lagi menghadapi sebuah situasi yang dimana kita emang bener-bener gak siap buat menghadapinya, kita ambil contoh yang ringan aja dech...
Misalnya saat akan presentasi ke depan kelas, guru atau dosen menunjuk kelompok kita untuk maju secara tiba-tiba, dan pada saat itu kita bener-bener gak siap buat maju ke depan maka timbullah rasa cemas dan panik.... Nah buat para sobat yang kerap menghadapi situasi seperti ini, disini ada beberapa tips, paling tidak bisa membantu mengontrol rasa panik itu, tips ini diambil dari bukunya Suroto terbitan Gadjah Mada University Press yang berjudul Stress Cara Mengendalikan
Langkah Mencegah Rasa Panik :
Langkah Pertama Mendahului Krisis
Langkah ini berupa memberanikan diri untuk secara realistis mencari, meramalkan, menatap dan menerima keadaan dan akibatnya yang paling buruk (ekstrim buruk) yang mungkin akan timbul, jika krisis yang sedang terjadi itu terus berlanjut. Langkah inilah yang paling sukar karena memerlukan keberanian, karena tidak sedikit orang yang takuk membayangkan penderitaan yang akan terjadi pada dirinya. Lebih-lebih jika orang menganggap tindakan itu sebagai mengharapkan agar suatu kemalangan terjadi (ndhandhang, kata orang jawa). Seharusnya kita jangan bersikap demikian. Sikap yang benar menurutku adalah ialah sebagai berikut. Berdasarkan perkembangan situasi yang nyata dan obyektif, dengan tenang kita mencari kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, tanpa sedikitpun mengharapkannya akan terjadi.
Langkah Kedua Berserah Diri
Yang kedua ialah kita berserah diri kedapa takdir atau bersikap ikhlas menerima keadaan ekstrim terburuk sebagai keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sikap ikhlas ditandai oleh rasa senang dan berterimaksih menerimanya, meskipun yang harus diterima adalah tidak menyenangkan, bahkan mungkin menyakitkan sekalipun. Sikap ini dimungkinkan jika kita sudah bisa berpikir dan besikap objektif dan realistis, yang dilandasi oleh kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keikhlasan menerima takdir akan dipermudah oleh sikap berikut.
Langkah Ketiga Percaya Kepada Hikmah Baik.
Langkah ini adalah kepercayaan penuh, bahwa jika krisis dan akibatnya itu memang kehendak Tuhan Yang Maha Esa, pasti ada hikmah dan maksudnya yang baik. Meskipun wujudnya sekarang belum diketahui. Dalam kehidupan sehari-hari, langkah ini disebut berpikir dan bersikap positif. Ketiga langkah ini menjadi efektif kalau dilanjutkan langkah berikut.
Langkah Keempat Menetapkan Sikap dan Tindakan yang Terbaik.
Dalam langkah ini menetapkan sikap dan semua tindakan terbaik yang hendak dilakukan sebelum dan sesudah akibat atau keadaan terburuk itu betul-betul terjadi. Dengan ini jika kesengsaraan yang ditakutkan itu terjadi juga, kita sudah siap melakukan tindakan terbaik. Dan diharapkan sekurang-kurangnya akibat negatifnya dapat dikurangi.


0 komentar:

Posting Komentar