Pernah dengar istilah SKS? Kalo sahabat anak kuliahan sih pasti
ngiranya sistem kredit semester. Tapi SKS sekarang udah punya nama lain yaitu
Sistem Kebut Semalam atau Sistem Kebut Sejam(itu sihh saya.. hehehe). Yup, SKS
yang satu ini adalah sebuah sistem dimana kita belajar semalam suntuk buat
menghadapi ujian besoknya.
SKS alias Sistem Kebut Semalam sering menjadi alternatif utama
para pelajar maupun mahasiswa ketika menghadapi ujian semester. Biasanya
dilakukan oleh pelajar yang kurang memiliki minat belajar secara rutin. Mereka
belajar hanya ketika mau ada ulangan atau ujian sekolah. Semalam suntuk
berusaha mati-matian mempelajari materi yang berjubel banyaknya.
Pelajar dan mahasiswa sering panik saat menghadapi
ujian, apalagi jika belum sempat belajar. Dari pada pasrah, detik-detik
terakhir bisa dimanfaatkan untuk membaca-baca sampai terkadang larut malam,
inilah yang sering kita sebut sistem kebut semalam atau lebih akrab kita
panggil SKS, karena dalam kondisi panik otak lebih mampu mengingat dengan baik.
Situasi panik saat menghadapi ujian dapat memicu pelepasan
hormon stres yakni kortisol dan adrenalin. Kedua hormon ini diyakni
mampu mengubah mekanisme kerja hipokampus, bagian otak yang
mengatur daya ingat dan kemampuan mempelajari sesuatu.
Perubahan mekanisme yang disebut epigenetic modification ini
membuat susunan rantaiDeoxyribo Nuceic Acid (DNA) pada hipokampus
seperti diprogram ulang. Jika biasanya sulitmengingat atau memahami
sesuatu, maka segalanya bisa tampak lebih mudah ketika sedang panik.
Sebuah riset
mengatakan, mempelajari banyak materi dalam waktu semalam bisa jadi kurang
efektif – setidaknya jika ingin pengetahuan baru tersebut bisa bertahan lama
dalam otak kita. Sejumlah studi telah mengungkapkan bahwa mengatur waktu
belajar dalam periode tertentu jauh lebih eferktif ketimbang menumpuk semuanya
sekaligus dalam satu sesi belajar.
Riset Pertama :
Dr. Doug Rohrer, pemimpin riset dari University of South
Florida dan koleganya, Dr. Harold Pashler dari University of
California, San Diego, AS, meninjau beberapa studi tentang
pengaruh pengaturan waktu terhadap kemampuan mempertahankan informasi baru.
Dikatakan, orang-orang yang belajar satu topik secara berlebihan mungkin bisa
mendapatkan nilai bagus ketika diujikan dalam waktu dekat, namun nilai itu akan
menurun ketika diujikan beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.
Hal ini bisa jadi
karena otak kita bosan terhadap satu topik yang selalu kita ulang dan pelajari,
lebih baik jika sahabat muda tongkol mempelajari beberapa topik dan melakukan
pengulangan secara berkala. Biar pengetahuan baru kita bisa awet di
dalam otak, tim Dr. Rohrer berhasil menemukan sebuah cara jitu atas
permasalahan ini. Jika kita akan menghadapi ujian dalam 10 hari kedepan. Beri
selang satu hari diantara sesi belajar. Namun jika ingin mempertahankan
informasi tersebut selama 6 bulan, beri selang satu bulan, baru ulangi
pelajaran tersebut.
“Kita sering
mengalami, kenangan pahit di masa-masa sulit kadang lebih membekas dibandingkan
kenangan-kenangan indah,” ungkap Prof Hans Reul, ahli neurologi dari University
of Bristol seperti dikutip dari Telegraph, Senin (2/5/2011).
Riset ke Dua :
Dalam sebuah penelitian di jurnal Experimental Neurology,
Prof Reul mengatakan faktor stres yang dialami oleh seseorang menyebabkan kenangan-kenangan
buruk lebih mudah diingat. Mekanisme yang sama juga terjadi saat panik,
misalnya saat belajar semalam suntuk menjelang ujian.
Tidak semua pelajar
dan mahasiswa bisa sukses dengan cara belajar yang serba mendadak, namun Prof Reul mengatakan hasilnya bisa lebih
efektif jika seseorang mampu mengelola stres. Artinya, orang tersebut harus
tetap fokus meski sedang panik. Selain itu, mekanisme epigenetic
modification hanya muncul sekali waktu dan tidak akan efektif jika
setiap saat selalu panik. Makin sering menghadapi stres, otak akan
beradaptasi sehingga lama-kelamaan kemampuan mengingatnya tidak akan
terpengaruh lagi.
Jadi, SKS ini
ternyata tidak efektif untuk dilakukan. Bayangkan aja, dalam waktu satu
malam mahasiswa atau pelajar harus mengingat semua materi, mending kalo yang
diingat hanya beberapa lembar kertas, tapi kalo satu buku? Wah wah!
Kesimpulannya, pelajari materi itu jauh-jauh hari sebelum ujian
tiba. Caranya dengan mempelajari materi sedikit demi sedikit dan mengulanginya
secara continue, sama dengan peribahasa sedikit sedikit lama-lama
menjadi bukit. Jika menemukan materi yang sulit dipahami, jangan sungkan
untuk menanyakannya pada guru atau senior kita. Paling penting jangan lupa juga
berdoa, agar diberi kemudahan untuk mengerjakan setiap soal dengan baik.
SKS juga punya sisi
negatifnya lohhhh…..
Peringatan ini penting buat pelajar atau mahasiswa yang baru
mau belajar semalam suntuk jika esok hari ada ujian. Waspadalah, sistem belajar
kebut semalam akan membuat otak panik yang jika terus-terusan bisa berdampak
pada gangguan memori. Gaya belajar kebut semalam membuat fungsi otak
terganggu karena otak menjadi kelelahan dan tidak bisa menerima rangsangan dari
luar. Hal ini karena jadwal otak yang harusnya istirahat tapi dipaksa
semalaman untuk terus bekerja, padahal saat jadwalnya tidur otak mendapatkan
protein untuk kinerjanya.
Jika seseorang terus menerus belajar semalaman maka ia akan
kurang tidur yang berdampak pada gangguan memori dan mengganggu kerja dari
otak. Kondisi otak yang kurang istirahat ini akan memberikan dampak buruk pada
tubuh seperti cemas, gelisah, stres, kurang konsentrasi serta menurunkan sistem
kekebalan tubuh. Serta memicu kelenjar di otak untuk merangsang kortisol
menjadi hiperaktif. Kortisol adalah hormon stres yang bila jumlahnya berlebih
dapat memicu gangguan-gangguan psikis.
Jika kondisi ini terus menerus terjadi bisa membuat
seseorang menjadi insomnia yang nantinya mempengaruhi kondisi kesehatan baik
secara fisik maupun psikis, serta membutuhkan penanganan khusus agar bisa
mengembalikan kualitas tidurnya.
Gaya belajar seperti itu mungkin bukan yang terbaik untuk
pelajar dan mahasiswa karena tidak memberikan manfaat bagi otak. Untuk itu
seseorang harus mengubah cara belajarnya agar menjadi lebih efisien dan
efektif, seperti dikutuip dari cse.buffalo.edu, Rabu (16/3/2011).
Salah satu cara terbaik dalam belajar adalah mengulang, mencicilnya sehingga
tidak bertumpuk serta tidak menunda-nunda pelajaran.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar belajar lebih efektif yaitu:
1.
Jika memiliki banyak
aktivitas di luar sekolah, cobalah belajar mengelola waktu sehingga pendidikan
tidak dikorbankan.
2.
Cobalah untuk menulis
kembali catatan dari kelas di rumah, hal ini akan membantu otak mengingat
kembali pelajaran di kelas sehingga membuat otak lebih mudah menyimpannya
sebagai memori.
3.
Buatlah catatan
dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, catatan yang dimiliki tidak harus rapi
tapi yang penting bisa dimengerti dengan baik.
4.
Jika ada sesuatu yang
mengganggu pikiran, cobalah untuk mengajukan pertanyaan di kelas dan membuat
catatan.
5.
Buatlah rangkuman
mengenai hal-hal penting ke dalam catatan kecil setiap selesai satu bab
pelajaran sehingga lebih mudah untuk dipelajari
6.
Cobalah mengetes diri
sendiri tentang materi-materi yang sudah dipelajari. Hal ini baik untuk meningkatkan
kemampuan mengingat dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
0 komentar:
Posting Komentar